Tuesday, July 26, 2011

Hasil merenung...

Hem, tak banyak yang tahu.....
Betapa diri ini bergumul dengan banyak pertanyaan tentang hari esok , hari ini.

Kepala penuh : ), dan saya memutuskan untuk duduk di depan si Pingky yang setia nemenin saya di masa2 stuck n cuma bisa nulis. Hal -hal yang lagi saya renungkan hari- hari ini :

1. Betapa kecilnya manusia, rapuhnya manusia.
Berawal dari merawat ibu saya yang jatuh, berakibat 2 ruas tulang rusuk belakang kiri patah, saya semakin "ditarik" untuk
menyadari , betapa "ringkih"nya manusia itu. 2 tulang rusuk ini bergeser 2 mm ke bawah, dan Anda takkan pernah memba-
yangkan rasa sakitnya sampai Anda melihat orang yang pernah patah tulang rusuk. Untuk bernapas di hari pertama itu, dia
menangis, dan terisak. Untuk batuk, ibu saya harus menahan dengan segenap kekuatan, sampai sesak nafas. Untuk bersin
dibutuhkan 1 bulan, sampai dia benar2 bisa bersin dengan "tulus dan alami" tanpa menekan hidungnya atau menahan sakit.

Kaka ipar saya, digigit seeekor nyamuk Aedes Aygepti, 5 hari badannya panas turun naik, jumlah trombosit turun hingga 1/10 jumlah normal. hanya dalam hitungan 3 hari. Kalau tahu bentuk tubuh kaka ipar saya, hmm mungkin anda akan
berpikir yang sama dengan saya, hemm nyamuk mau gigit jg takut. hehehhe..

Saya sedang belajar menyetir, melihat si motor2 berseliweran seenak dewek tanpa pikir panjang, saya tak habis pikir, tubuh ini kalau kena aspal, tetaplah tubuh yang terdiri dari daging dan kulit, tetap akan terluka. Gampang remuk oleh benturan benda keras, kalau meleset sedikit, maka tubuh ini yang pertama kali "mencium" benda2 di sekitar, mulai dari aksi terbang, sampai ada di kolong mobil, semuanya merusak fungsi organ manusia. kita itu ringkih...haaahhh... pengendara motor, sayangi tubuh Anda. : ).

2. Walau manusia rapuh, di saat yang sama saya ditarik untuk melihat "betapa kuatnya manusia itu"

Kalau dipikirkan lebih lanjut, makhluk yang bisa beradaptasi dengan segala situasi itu manusia, walau dibantu alat2 ya.
Di udara sedingin apapun, manusia tetep pernah " menaklukan" Mount Everest, Di udara sepanas apapun di padang gurun Timur Tengah, dalam keadaan sedahaga apapun, manusia tetap melanjutkan hidupnya : ).

Ditempa sekeras apapun oleh kemiskinan, kemelaratan, kesengsaraan, manusia tetap hidup, dan bernafas. Tetap menyuguhkan senyuman saat orang lain tersenyum padanya.
Ditaro di situasi yang sulit sekalipun, manusia tetap hidup, walau kualitas hidupnya mungkin menurun. Tapi tetap : Manusia itu KUAT sekali. Ia dianugerahkan kekuatan untuk berkuasa atas semua ciptaan : ). Isn't it a good news ?

Jadi, tak perlu takut, sedih, susah, merana, dan merasa Anda yang paling sengsara. Di hutan rimba manusia tetap hidup, di dalam kesukaran apapun, manusia terbukti tetap bisa tersenyum dana melanjutkan hidup : ). Be glad, the strength is already there. :D.

Dayspring Blessings : ).

Below are the encouraging words from a dayspring e-card, sent to my bb. I feel loved, and i know the Wonderful Counselor is alive! He knows when I'm worrying n questioning a lot about what tomorrow might bring.

My family has a favorite phrase: "We'll see..."
We add it at the end of stories. Grab onto it to describe the future. Toss it into the middle of decisions.
It works pretty well.
And yet lately I've found myself wondering what it might mean to add more to the end of that phrase - to not simply stop at
"We'll see."
What if I finished the sentence?

We'll see...God come through in amazing ways.
We'll see...how He'll work all of this out.
We'll see...His goodness in the middle of the happy and hard places.
Yes, He knows all our circumstances, every hair on our heads, every care in our hearts.
He'll see...always has, always will (that includes today too).
And somehow that's enough to make me close my eyes and smile for awhile.

-Holley Gerth


We'll see everything comes for a reason : ).

withy